Laporan terbaru telah mengungkapkan bahwa salah satu pendiri Blizzard Entertainment, Mike Morhaime, memilih hengkang dari perusahaannya karena ia lelah berseteru dengan mantan CEO Activision Blizzard, Bobby Kotick.
Informasi ini dipublikasikan oleh Bloomberg. Jika kalian tertarik dengan kondisi di industri video game, kalian bisa melihat artikel kami lainnya di sini.
Mike Morhaime Hengkang dari Blizzard Karena Lelah Berseteru dengan Bobby Kotick?
Bloomberg melaporkan cerita baru tentang kepergian salah satu pendiri Blizzard Entertainment, Mike Morhaime, pada tahun 2018 dan hubungan kontroversialnya dengan mantan CEO Activision Blizzard, Bobby Kotick.
Selama bertahun-tahun, Morhaime berusaha mencegah Activision untuk tidak mempengaruhi Blizzard Entertainment setelah perusahaan tersebut diakuisisi pada tahun 2007.
Tujuan tersebut menjadi lebih sulit ketika Blizzard Entertainment membatalkan “Project Titan”, sebuah MMO FPS yang dimaksudkan untuk menjadi World of Warcraft berikutnya pada tahun 2013.
Setelah pembatalan Project Titan, yang menelan biaya sekitar 80 juta dolar AS, Kotick dan Activision mulai menegaskan lebih banyak kontrol atas Blizzard Entertainment, termasuk mendorong Blizzard Entertainment untuk mempekerjakan CFO Armin Zerza untuk mengendalikan biaya.
Menurut Bloomberg, Zerza hanya “terus berbicara tentang bagaimana menghasilkan uang sebanyak mungkin” dan pada satu titik menyarankan untuk menghapus BlizzCon. Dia juga bingung mengapa acara dengan margin keuntungan yang begitu rendah tersebut dibiarkan ada.
Morhaime terus berseteru dengan Kotick di tahun-tahun berikutnya dan membela kebutuhan Blizzard Entertainment akan karyawan customer support dan tim sinematik.
Setelah pertemuan para pemimpin Activision, Blizzard, dan King yang berfokus pada tema “One ABK”, Morhaime khawatir Blizzard Entertainment kehilangan independennya.
Bloomberg juga mencatat bahwa Morhaime menulis email panjang kepada Kotick sebagai tanggapan tersebut. Menurut Morhaime, ia percaya “melestarikan budaya dan keajaiban Blizzard” adalah sebuah keharusan untuk menarik dan mempertahankan “talenta kreatif terbaik di dunia”. Selain itu, “semakin sulit bagi saya untuk memberikan keyakinan kepada para pimpinan dan staf Blizzard bahwa Blizzard memiliki masa depan yang stabil”.
Pada tahun 2017, Morhaime mengajukan surat pengunduran diri, tetapi pada saat itu dibujuk oleh Kotick dan yang lainnya untuk menariknya kembali. Setelah pertemuan “One ABK” pada musim semi 2018, Morhaime secara resmi mengumumkan kepergiannya pada bulan Oktober.
Kisah Blizzard Entertainment terus akan terus berlanjut, tetapi tanpa pria yang dipuja banyak karyawan itu. Pada tahun 2020, Morhaime mendirikan sebuah studio baru bernama Dreamhaven.
Sementara itu, Blizzard Entertainment terlibat dalam kontroversi setelah gugatan hukum yang menuduh Activision Blizzard melakukan pelecehan seksual dan diskriminasi pada tahun 2021. Morhaime saat itu menanggapi gugatan tersebut dengan mengatakan bahwa ia “merasa malu”.
“Kepada para wanita Blizzard yang mengalami hal-hal ini, saya sangat menyesal telah mengecewakan Anda,” ujar Morhaime.