Penjiplakan suatu game memang bukan hal yang baru di industri game, terutama untuk game yang dirilis di platform Mobile. Dari banyaknya kasus yang sudah terjadi beberapa tahun ini, salah satu yang paling parah terjadi untuk game mobile berjudul Glorious Saga besutan Sina Games.
Game yang mengusung genre real time strategy ini telah mendapat tuntutan tegas dari Blizzard Entertainment pada tanggal 16 Agustus lalu. Sebagian konsep dan konten dari game besutan developer China ini menjiplak World of Warcraft milik Blizzard.
Selain dari artwork utama, Blizzard menjelaskan kalau setiap monster, hewan kendaraan dan berbagai konten in-game lainnya yang berbau fantasi adalah hasil jiplakan dari Warcraft. Alasan Blizzard menuntut developer China ini karena mereka telah mendapatkan untung dengan properti hasil jiplakan dari franchise mereka.
Tak berselang lama setelah tuntutan diajukan, pihak Sina Games akhirnya menutup semua server dan akses ke game Glorious Saga. Pengumuman ini disampaikan lewat halaman resmi gamenya di Facebook.
Anehnya, mereka tidak mengaitkan penutupan ini dengan tuntutan yang diajukan Blizzard. Namun sebagian pemain sudah mengetahui akan alasan yang sebenarnya. Sekarang Glorious Saga atau Glorious World sudah tidak dapat dimainkan lagi.