Sony: Battlefield Tidak Dapat Imbangi Call of Duty

Sony Interactive Entertainment mengklaim bahwa franchise Battlefield tidak dapat mengimbangi franchise Call of Duty.

Informasi ini dipublikasikan oleh Sony Interactive Entertainment dalam dokumen terbaru mereka untuk Competition and Markets Authority (CMA). Jika kalian tertarik dengan kondisi di industri video game, kalian bisa melihat artikel kami lainnya di sini.

Sony: Battlefield Tidak Dapat Imbangi Call of Duty

Sony Interactive Entertainment telah mengatakan dalam tanggapannya terhadap investigasi CMA terhadap akuisisi Activision Blizzard adalah bahwa Call of Duty telah menemukan kesuksesan yang tak tertandingi sehingga tidak ada franchise lain yang dapat bersaing, bahkan Battlefield.

Call of Duty tidak dapat ditiru. Call of Duty terlalu mengakar bagi saingan mana pun, tidak peduli seberapa baik perlengkapannya, untuk mengejar ketinggalan. Ini telah menjadi game terlaris hampir setiap tahun dalam dekade terakhir dan, dalam genre first-person shooter, ini adalah game terlaris.

Penerbit lain tidak memiliki sumber daya atau keahlian untuk menandingi keberhasilannya. Untuk memberikan contoh konkret, Electronic Arts – salah satu pengembang pihak ketiga terbesar setelah Activision – telah mencoba selama bertahun-tahun untuk menghasilkan saingan Call of Duty dengan franchise Battlefield-nya.

Terlepas dari kemiripan antara Call of Duty dan Battlefield – dan terlepas dari rekam jejak EA dalam mengembangkan franchise AAA sukses lainnya (seperti FIFA, Mass Effect, Need for Speed, dan Star Wars: Battlefront) – franchise Battlefield tidak dapat mengimbangi. Pada Agustus 2021, lebih dari 400 juta game Call of Duty telah terjual, sementara Battlefield hanya terjual 88,7 juta kopi.

Sony Interactive Entertainment

Battlefield 2042 mengalami tahun pertama yang sangat sulit, dengan EA sendiri telah mengakui bahwa game itu tidak memenuhi harapan mereka.

Sementara itu, Call of Duty: Modern Warfare II memiliki akhir pekan pembukaan terbesar dalam sejarah franchise Call of Duty dengan memecahkan beberapa rekor penjualan dan menghasilkan 1 miliar USD dalam 10 hari pertama penjualannya.

Pada akhirnya, CMA memiliki wewenang untuk memblokir akuisisi Activision Blizzard agar tidak diselesaikan jika apa yang ditentukannya sebagai tindakan yang tepat.