Pandangan orang-orang mengenai game tentulah berbeda-beda. Ada yang menganggap game hanyalah sebuah hiburan di kala waktu kosong atau stress melanda. Ada juga orang yang mengabadikan hidupnya untuk bermain game, layaknya gamers professional. Namun, lain halnya bagi pria satu ini, bisa jadi game menjadi sesuatu yang paling berharga di dalam hidupnya.
Ia membagikan kisahnya di Reddit yang menceritakan bagaimana game Skyrim menjadi penyelamat dalam hidupnya. Kisahnya bermula pada Juni 2013 silam, saat pria yang menyukai segala sesuatu tentang game ini berusia 40 tahun, ia hidup sendirian dan membuat dirinya menjadi depresi karena gangguan bipolar.
Batal Bunuh Diri Karena Game Skyrim
Karena depresi, kerap kali terbesit di dalam hatinya untuk segera mengakhiri hidupnya. Namun meski berkali-kali coba melakukan, niatnya tersebut belum juga terealisasi. Sampai pada suatu saat ia sangat panik hingga sulit bernafas, dan pada saat itu ia mulai mencari cara lain untuk bunuh diri.
Saat dirinya sudah menemukan cara yang tepat untuk mengakhiri hidupnya, dia mulai terpikir tentang kepada siapa barang-barangnya akan diberikan setelah dia tiada. Dia coba membuka komputernya dan melihat pada akun Steam miliknya. Ternyata ada sebuah game yang belum dia tamatkan. Game tersebut berjudul Skyrim, game yang sangat ia sukai dan telah menghabiskan banyak waktu untuk memainkannya.
“Melihat ke belakang, saya mengerti bahwa ada perselisihan di kepala saya. Bagian otak yang rasional berusaha mencari alasan untuk hidup, karena hidup ini menakjubkan dan penuh dengan momen-momen indah, dan bagian otak yang irasional berusaha menghancurkan dirinya sendiri, karena hidup yang saya jalani penuh dengan rasa sakit, penderitaan dan perselisihan.”
Hingga akhirnya, dia memilih untuk menamatkan game Skyrim tersebut terlebih dahulu sebelum bunuh diri. Akan tetapi, tujuan awalnya yang hanya untuk menamatkan game tersebut malah berubah dan dia menjadi keasyikan bermain game Skyrim tersebut.
Memilih Melanjutkan Hidupnya
Satu bulan berlalu dan akhirnya dia berhasil menamatkan game tersebut. Ketika berhasil menyelesaikannya ia merasa puas dan bahagia. Pada saat itu dia juga kepikiran mengenai segala hal yang akan dia lewatkan jika dia memutuskan mengakhiri hidupnya.
“Jika saya mengakhiri hidup saya, apa lagi yang akan saya lewatkan? Saya mempertimbangkan apakah hidup layak dijalani jika kita memiliki saat-saat di mana kita mengalami kegembiraan melalui media? Melalui lagu, atau film, atau ya, bahkan video game?”
Mulai saat itu, pria itu memutuskan untuk meneruskan hidupnya dan menghilangkan ambisinya untuk bunuh diri. Sekarang dia kembali ke rumahnya dan berkumpul dengan keluarganya. Terlebih lagi, saat ini dia telah menemukan sosok yang bisa mengisi cinta di hatinya.
