BeritaiOSMobileResmi

Kalah Lawan Epic Games, Apple Harus Izinkan Bentuk Pembayaran Lain di App Store

Kasus pengadilan Epic Games dan Apple telah berakhir dengan hasil bahwa Apple harus mengizinkan bentuk pembayaran lain di App Store.

Kasus pengadilan Epic Games dan Apple telah berakhir dengan hasil bahwa Apple harus mengizinkan bentuk pembayaran lain di App Store.

Informasi ini resmi diumumkan oleh hakim Yvonne Gonzalez Rogers di pengadilan distrik California, Amerika Serikat. Jika kalian tertarik dengan kasus pengadilan Epic Games dan Apple, kalian bisa melihat artikel kami lainnya di Gamedaim News.

Baca Juga:

Apple Harus Izinkan Bentuk Pembayaran Lain di App Store

Hakim Yvonne Gonzalez Rogers telah mengeluarkan perintah permanen dalam kasus pengadilan Epic Games dan Apple. Perintah ini menempatkan pembatasan baru pada aturan App Store dan mengakhiri kasus tersebut selama berbulan-bulan.

Apple are hereby permanently restrained and enjoined from prohibiting developers from including in their apps and their metadata buttons, external links, or other calls to action that direct customers to purchasing mechanisms, in addition to In-App Purchasing and communicating with customers through points of contact obtained voluntarily from customers through account registration within the app.

Yvonne Gonzalez Rogers, Hakim Distrik Amerika Serikat

Singkatnya, aplikasi-aplikasi iOS harus diizinkan untuk mengarahkan pengguna ke opsi pembayaran di luar yang ditawarkan oleh Apple. Perintah itu dijadwalkan mulai berlaku dalam 90 hari pada tanggal 9 Desember 2021, kecuali pengadilan yang lebih tinggi memerintahkannya.

Dalam putusan terpisah, pengadilan menegaskan bahwa Epic Games melanggar kontraknya dengan Apple ketika menerapkan sistem pembayaran alternatif di Fortnite. Akibatnya, Epic Games harus membayar Apple 30% dari pendapatan yang mereka kumpulkan melalui sistem tersebut dengan total sekitar 3,5 juta USD.

Apple Tidak Terbukti Melakukan Monopoli

Apple Pembayaran Lain App Store
Apple Tidak Terbukti Melakukan Monopoli | Peraturan Distrik Amerika Serikat

Dalam putusan yang detail, Gonzalez Rogers menjelaskan pemikirannya tentang masalah ini secara lebih rinci. Khususnya, dia menolak definisi kedua belah pihak tentang pasar yang mereka permasalahkan dalam kasus tersebut.

“Pasar yang relevan di sini adalah transaksi game mobile digital, bukan game secara umum dan bukan sistem operasi internal Apple sendiri yang terkait dengan App Store,” tulis Gonzalez Rogers.

Selain itu, Gonzalez Rogers juga menyatakan hakim “tidak dapat menyimpulkan bahwa Apple adalah perusahaan monopoli”. Tetapi mereka menemukan bahwa Apple melakukan praktek anti-persaingan di App Store.

“Pengadilan pada akhirnya tidak dapat menyimpulkan bahwa Apple adalah perusahaan monopoli di bawah undang-undang antimonopoli federal atau negara bagian,” lanjut Gonzalez Rogers. “Meskipun demikian, persidangan menunjukkan bahwa Apple terlibat dalam perilaku anti-persaingan di bawah undang-undang persaingan California.”

Komentar Epic Games & Apple Mengenai Hasil Ini

Di Twitter, Tim Sweeney (CEO Epic Games) menyatakan kekecewaan dirinya atas perintah tersebut. “Putusan hari ini bukanlah kemenangan bagi pengembang atau konsumen,” kata Sweeney.

Sweeney melanjutkan, “Epic berjuang untuk persaingan yang adil antara metode pembayaran dalam aplikasi dan toko aplikasi untuk satu miliar konsumen.” Secara terpisah, juru bicara Epic Games mengatakan kepada NPR bahwa mereka memiliki rencana untuk mengajukan banding.

Berbicara kepada The Verge, Apple memberikan pernyataan bahwa keputusan itu sebagai kemenangan untuk model App Store. “Pengadilan telah menegaskan apa yang telah kita ketahui selama ini: App Store tidak melanggar undang-undang antimonopoli,” kata Apple.

“Apple menghadapi persaingan ketat di setiap segmen tempat kami berbisnis dan kami yakin pelanggan dan pengembang memilih kami karena produk dan layanan kami adalah yang terbaik di dunia. Kami tetap berkomitmen untuk memastikan App Store adalah pasar yang aman dan tepercaya.”

Walaupun begitu, Epic Games tergolong memenangkan pengadilan ini karena mereka telah memaksa Apple untuk membuka pembayaran eksternal di App Store. Tentunya pembukaan opsi ini akan menghabiskan biaya miliaran USD untuk Apple.

Sedangkan Epic Games hanya membayar beberapa juta USD untuk pelanggaran kontraknya dengan Apple. Tetapi pemenang sebenarnya dari semua ini adalah orang-orang yang mendukung kedua perusahaan ini untuk kalah.

Setelah lulus sebagai analis kimia, Fransiskus mengejar mimpinya untuk menjadi jurnalis dan telah meliput industri game sejak tahun 2020. Saat ini, ia fokus pada gelar Hubungan Masyarakat (Humas) dan tertarik dengan bagaimana para pemimpin industri game…

Related Posts

Leave Comment
Hidupkan Notifikasi OK No thanks