BeritaHardwareResmiVirtual Reality

Meta Menghabiskan 42 Triliun Rupiah Untuk Reality Labs

Laporan terbaru telah mengungkapkan bahwa Meta telah menghabiskan investasi dana sebesar 42 triliun rupiah untuk Reality Labs.

Laporan terbaru telah mengungkapkan bahwa Meta telah menghabiskan investasi dana sebesar 42 triliun rupiah untuk Reality Labs.

Informasi ini pertama kali muncul dari artikel Game Developer. Jika kalian tertarik dengan kontroversi dari metaverse, blockchain, dan NFT, kalian bisa melihat artikel kami lainnya di Gamedaim News.

Meta Menghabiskan 42 Triliun Rupiah Untuk Reality Labs

Pada kuartal pertama tahun 2021, Reality Labs yang merupakan divisi baru Meta telah kehilangan 1,8 miliar USD sambil menarik pendapatan 534 juta USD. Mereka juga mencerminkan angka-angka ini dalam hasil setahun penuh untuk tahun 2021.

Sejauh ini, divisi Reality Labs kehilangan dana yang totalnya mencapai hampir 2,96 miliar USD atau sekitar 42 triliun rupiah. Sementara itu, mereka juga hanya menarik pendapatan sekitar 650 juta USD.

Dengan sekitar 17.000 karyawan Meta yang menggunakan produk-produk Reality Labs, ada banyak keinginan yang harus diciptakan untuk visi baru internet. Dalam konteks bisnis Meta secara keseluruhan, konsep itu masih belum membuat mereka kesulitan. Dengan saham Meta naik 13% dalam perdagangan awal, para investor puas dengan hasil ini.

Mempersiapkan Beberapa Produk Baru

Dalam komentar kepada investor, Mark Zuckerberg (CEO Meta) mengatakan versi berbasis browser Horizon Worlds, aplikasi metaverse dunia bersama di Meta Quest 2, akan rilis pada akhir tahun 2022.

Headset VR baru yang disebut “Project Cambria” juga akan diumumkan di tahun 2022 dan akan ditujukan untuk pasar profesional. Perangkat ini dimaksudkan untuk “mengganti laptop atau pengaturan kerja Anda” dan akan menampilkan teknologi pelacakan mata yang canggih.

Zuckerberg juga menyatakan bahwa tujuan Meta untuk pengguna Horizon Worlds adalah jika mereka menggunakan headset VR Meta seperti Quest 2 atau Project Cambria, mereka akan menerjemahkan ekspresi wajah mereka ke avatar digital di dunia mereka.

Setelah lulus sebagai analis kimia, Fransiskus mengejar mimpinya untuk menjadi jurnalis dan telah meliput industri game sejak tahun 2020. Saat ini, ia fokus pada gelar Hubungan Masyarakat (Humas) dan tertarik dengan bagaimana para pemimpin industri game…

Related Posts

Leave Comment
Hidupkan Notifikasi OK No thanks